Tehran : Indonesia dan Iran menandatangai kesepakatan guna mendorong perdagangan bilateral kedua negara. Iran saat ini menjadi salah satu negara yang rtengah mengembangkan infrastruktur terutama dalam upayanya memperluas akses air minum, listrik, dan gas.

Wakil menteri perdagangan, pertambangan, dan industri Iran Hamid Safdel dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri. Yuri Octavian Thamrin yang bertindak mewakili Kepala Indonesia Exports Development Center adalah pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan tersebut.

Ketua organisasi promosi perdagangan Iran (TPOI) mencatat nilai perdagangan Indonesia-Iran mencapai US$ 1 miliar dalam beberapa tahun terakhir seperti dilansir dari Tehran Times, Kamis (30/5/2013).

Kesepakatan ini dianggap mampu meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara lewat pertukaran delegasi dan informasi. Selain itu, upaya lain juga dilakukan seperti menyelenggarakan pameran dan menandatangani kesepakatan lain yang saling menguntungkan ke depannya.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit mengatakan Jakarta tak terlalu mempedulikan sanksi yang ditanggung Iran khususnya di sektor Migas. Pengenaan sanksi itu dianggap tak berdampak apapun pada pembelian minyak Indonesia dari Iran.

Dian menilai Iran adalah negara berkembang terutama dalam hal infrastruktur guna memperluas akses air minum, listrik dan gas di sebagian besar wilayah Iran.

Duta Besar Indonesia tersebut juga mengundang Iran untuk turut berinvestasi di tanah air.(Shd)